1. Berilah contoh penerapan etika dalam dunia bisnis di era perdagangan bisnis saat ini ? (Minimal 5)
Jawab :· Tidak melakukan suatu bisnis dengan cara yang kotor/ tidak baik.
· Tidak melakukan tindakan penipuan dalam berbisnis.
· Sesuatu yang di bisniskan harus merupakan suatu bisnis yang legal (tidak berbisnis hal negatif).
· Bersaing yang sehat dalam berbisnis.
· Tidak melakukan tindakan pemaksaan dalam berbisnis.
2. Contoh dari situasi benturan kepentingan konflik dalam dunia bisnis!
Jawab :a. Segala penjualan pada atau pembelian dari perusahaan yang menguntungkan pribadi.
Contoh: Seorang manajer menyuruh karyawannya menjual barang yang dproduksi perusahaannya lebih tinggi dari harga pasarannya.
b. Segala penggunaan pribadi maupun berbagi atas informasi rahasia perusahaan demi suatu keuntungan pribadi, seperti anjuran untuk membeli atau menjual barang milik perusahaan atau produk, yang didasarkan atas informasi rahasia tersebut.
Contoh: Seorang karyawan memberikan rahasia perusahaannya kepada perusahaan saingannya atau kompetitor.
c. Segala hubungan bisnis atas nama perusahaan dengan personal yang masih ada hubungan keluarga (family), atau dengan perusahaan yang dikontrol oleh personal tersebut.
Contoh: Seorang direktur memperkerjakan salah seorang anggota keluarganya di perusahaan itu juga tanpa adanya tes padahal orang tersebut belum tentu berkompeten di dalam perusahaan tersebut.
d. Segala kepentingan pribadi yang berhubungan dengan kepentingan perusahaan.
Contoh: Apabila ada dinar ke luar kota atau luar negeri, seorang karyawan mengikutsertakan keluarganya sehingga seperti sedang berlibur saja.
e. Segala penerimaan dari keuntungan dari seseorang / organisasi pihak ketiga yang berhubungan dengan perusahaan. Contoh karyawan dilarang untuk menerima hadiah atau pertukaran hadiah dimana penerimanya adalah suami/ istri, kerabat atau kenalan dari karyawan.
3. Menurut pendapat saudara seperti apakah bisnis yang beretika dan bermoral, berikut alasan!
Jawab :a. Bisnis yang benar–benar menjamin tingkat kepuasan, baik pada konsumen maupun produsen yang memiliki etika yang bertindak sebagai rambu–rambu yang merupakan kesepakatan secara rela dari semua anggota suatu kelompok.
b. Mengevaluasi iklim organisasi, sehingga nilai-nilai etika berbisnis bukan sekedar cookie cutter, namun dapat dilakukan dengan menerapkan perilaku etis yang diharapkan.
c. Pemimpin sebagai role model, maksudnya pemimpin menjadi model teladan yang kelihatan dalam perilaku dan mengambil keputusan etis bagi karyawan dan organisasi.
d. Perhatikan individu karyawan, dengan mencari tahu apa yang mempengaruhi karyawan pada saat berada pada dilema etis, contoh ketika karyawan ditawari uang sogokan. Dan jika perlu perusahaan mengadakan pelatihan standar etika dalam bentuk lokakarya dan seminar, dengan mengajukan dilema-dilema etis yang dihadapi karyawan.
e. Memberi imbalan pada perilaku etis, contoh memberikan reward berkaitan dengan perilaku etis yang adil dan konsisten.
f. Mekanisme melindungi pelapor (whistle blower) atas perilaku yang tidak etis.
g. Membentuk komisi penegak etis untuk penegakan standar norma dan nilai yang diharapkan.
h. Dunia bisnis yang bermoral akan mampu mengembangkan etika (patokan/rambu-rambu) yang menjamin kegiatan bisnis yang seimbang, selaras, dan serasi.
i. Etika sebagai rambu-rambu dalam suatu kelompok masyarakat akan dapat membimbing dan mengingatkan anggotanya kepada suatu tindakan yang terpuji (good conduct) yang harus selalu dipatuhi dan dilaksanakan
Alasan : Bukan hal yang mudah melakukan bisnis yang beretika dan bermoral jika tidak diawali niat dari para pelaku bisnis menciptakan lingkungan bisnis yang kian sehat dan kondusif secara etis. Karena bisnis yang bermoral dan beretika itu akan dapat membimbing anggotanya kepada suatu tindakan yang terpuji yang harus selalu di patuhi dan dilaksanakan dan menjamin tindakan yang positif dari setiap anggota bisnis tersebut. Dengan adanya moral dan etika dalam dunia bisnis, serta kesadaran semua pihak untuk melaksanakannya, kita yakin jurang itu dapat dikurangi, serta kita optimis salah satu kendala dalam menghadapi era globalisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar